selamat datang di blog saya ini

Welcome Comments Pictures

Kamis, 12 Mei 2011

yoga



                                                               BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Yoga dan Meditasi
2.1.1 Pengertian Yoga
         Yoga bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan agama atau kepercayaan tertentu. Yoga adalah Yoga. Yoga merupakan suatu tehnik spiritual yang lebih tua dari agama apa pun juga di dunia, termasuk agama Hindu, agama tertua yang dikenal dalam catatan sejarah manusia. Ajaran Yoga dibangun oleh “Maharsi Patanjali”, dan merupakan ajaran yang sangat populer dikalangan umat Hindu. Ajaran yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran Veda. Yoga berakar dari kata Yuj yang berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (atman/purusa) dengan roh universal(Paramatman/Mahapurusa). Maharsi Patanjali mengartikan yoga sebagai Cittavrttinirodha yaitu penghentian gerak pikiran. Sastra Yogasutra yang ditulis oleh Maharsi Patanjali, yang terbagi atas empat bagian dan secara keseluruhan mengandung 194 sutra diantaranya : Samadhipada, Sadhanapada, Vibhutipada dan Kailvalyapada. Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan.Yoga menyelaraskan tubuh fisik, pikiran dan jiwa. Pada tubuh fisik, yoga memberi efek kesehatan, keseimbangan, kekuatan dan vitalitas. Pada pikiran, yoga meningkatkan daya ingat, konsentrasi, menajamkan tingkat intelektual, menyeimbangkan emosi sehingga membuat hidup lebih kaya dan bahagia. Pada jiwa, yoga membawa kesadaran, kebebasan dan pencerahan.
Yoga dalam arti luas adalah suatu disiplin khusus yang diciptakan untuk membantu manusia mengharmonisasi vibrasi diri nya dengan vibrasi yang Tunggal. Jadi sebenarnya pengertian Yoga tidak terbatas pada suatu metode yang berasal dari tradisi India kuno yang kebanyakan orang mengartikannya seperti itu. Yoga itu dikenal oleh berbagai suku bangsa. Hanya saja metodenya sedikit berbeda. Seperti orang-orang israel melakukan praktek yoga dengan berdoa kepada sang Tunggal sedangkan orang-orang shaman melakukannya dengan menari-nari dan bernyanyi. Tujuan mereka melakukan itu semuanya sama, yaitu mendekatkan diri mereka dengan Sang Tunggal sampai akhirnya jiwa mereka bisa melebur ke dalam jiwa sang tunggal. Hanya saja di dalam dunia ini manusia selalu saja mempermasalahkan masalah metode tersebut.
         Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, olah tubuh, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun. Orang yang melakukan tapa yoga disebut yogi, yogin bagi praktisi pria dan yogini bagi praktisi wanita.
Sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga, diantaranya adalah Upaishad, Bhagavad Gita, Yogasutra, Hatta Yoga serta beberapa sastra lainnya. Klasifikasi ajaran Yoga tertuang dalam Bhagavad Gita, diantaranya adalah Karma Yoga/Marga, Jnana Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga.
Namun harus diakui, bahwa Yoga yang diketahui sekarang merupakan warisan dari khazanah budaya India. Maka istilah-istilah dalam Yoga mempunyai banyak kesamaan dengan istilah-istilah dalam agama Hindu, karena keduanya sama-sama lahir dalam tradisi kebudayaan India. Oleh karenanya, bila ingin mendalami Yoga, harus tidak keberatan menerima istilah-istilah India. Sebagaimana kita tidak pernah keberatan menggunakan istilah-istilah Latin, bila belajar ilmu kedokteran. Menggunakan istilah-istilah Jepang dalam belajar Karate dan istilah-istilah Cina dalam belajar Kungfu. Atau, mempelajari buku-buku bahasa Inggris untuk mendalami ilmu Ekonomi.
Bila kita mengenal Karate atau Kungfu sebagai suatu tehnik untuk membela diri, maka Yoga merupakan suatu tehnik untuk mengenal diri. “Siapa yang mengenal dirinya, maka dia mengenal Tuhannya”. Perlu ditegaskan lagi, bahwa Yoga adalah suatu sadhana (latihan yang bersifat spiritual). Yoga bukan sekedar senam atau latihan kanuragan. Ini perlu dijelaskan karena bagi masyarakat Indonesia, yoga seringkali disalahartikan sebagai “akrobat”, dan lain sebagainya.
 Berlatih Yoga juga memerlukan disiplin yang keras. Untuk mengatasi masalah ini, Yoga  memberikan delapan tahapan berjenjang untuk mendisiplinkan  tubuh dan pikiran. Delapan tangga  tersebut  disebut Astangga Yoga, yaitu :   (1) Yama, (2) Niyama, (3) Asana,  (4) Pranayama,  (5) Prathyahara, (6) Dharana,  (7) Dhyana,  dan  (8) Samadhi.
Dua yang pertama, yaitu Yama  dan Niyama dipandang sebagai etika Yoga yang harus dilaksanakan sebelum menginjak  tahapan berikutnya. Yama, artinya  pantangan yang mencakup pantang menyakiti makhluk lain baik dalam pikiran, kata-kata maupun perbuatan (ahimsa), pantang berbuat salah (satya),  pantang mencuri (asteya), pantang mengumbar nafsu (brahmacharya), dan pantang memiliki  hak orang lain (aprigraha).
Niyama, artinya pembudayaan diri  dan termasuk penyucian (sauca) eksternal dan internal, kedamaian (santosa), bertapa (tapa), belajar (svadhyaya) dan pemujaan kehadapan Tuhan (Isvharapranidhana).
Asana adalah sikap duduk pada waktu melaksanakan yoga. Buku Yogasutra tidak mengharuskan sikap duduk tertentu, tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada siswa sikap duduk yang paling disenangi dan relax, asalkan dapat menguatkan konsentrasi dan pikiran dan tidak terganggu karena badan merasakan sakit akibat sikap duduk yang dipaksakan. Selain itu sikap duduk yang dipilih agar dapat berlangsung lama, serta mampu mengendalikan sistim saraf sehingga terhindar dari goncangan-goncangan pikiran. Sikap duduk yang relax antara lain : silasana (bersila) bagi laki-laki dan bajrasana (metimpuh-bhs. Bali, menduduki tumit) bagi wanita, dengan punggung yang lurus dan tangan berada diatas kedua paha, telapak tangan menghadap keatas.
Pranayama adalah pengaturan nafas keluar masuk paru-paru melalui lobang hidung dengan tujuan menyebarkan prana (energi) keseluruh tubuh. Pranayama terdiri dari : Puraka yaitu memasukkan nafas, Kumbhaka yaitu menahan nafas, dan Recaka yaitu mengeluarkan nafas. Puraka, kumbhaka dan recaka dilaksanakan pelan-pelan bertahap masing-masing dalam tujuh detik. Hitungan tujuh detik ini dimaksudkan untuk menguatkan kedudukan ketujuh cakra yang ada dalam tubuh manusia yaitu : muladhara yang terletak di pangkal tulang punggung diantara dubur dan kemaluan, svadishthana yang terletak diatas kemaluan, manipura yang terletak di pusar, anahata yang terletak di jantung, vishuddha yang terletak di leher, ajna yang terletak ditengah-tengah kedua mata, dan sahasrara yang terletak diubun-ubun.
Prathyahara, artinya mengontrol indra-indra dan terdiri atas penarikan  indra-indra  dari objek-objeknya. Indra-indra kita mempunyai  kecendrungan yang besar bergerak ke luar untuk memenuhi  keinginannya. Indra-indra tersebut harus selalu dicek dan diarahkan  agar bergerak ke dalam, revolusi ke dalam. Ini merupakan proses introversi diri.
Dharana, artinya memusatkan pikiran pada satu objek meditasi seperti ujung hidung atau tengah-tengah jidat atau bayangan suatu deva, dan sebagainya. Pikiran harus  ditegakkan, kuat dan terfokus, seperti  nyala lilin. Ia tenang, tegak, tak tergoyahkan  oleh fluktuasi-fluktuasinya.
 Dhyana, artinya meditasi dan terdiri atas aliran yang tak terganggu  pikiran di sekitar objek meditasi (prtyayaika-tanaka). Ini adalah  kontemplasi  teguh tanpa  adanya istirahat.
Samadhi, artinya konsentrasi. Ini merupakan  tahapan terakhir di dalam sistem yoga. Di sini pikiran  benar-benar  diserap di dalam objek meditasi. Di dalam dhyana  tindakan meditasi dan objek meditasi tinggal terpisah. Tetapi  di sini mereka menjadi satu. Ini merupakan alat bantu tertinggi untuk merealisasikan penghilangan modifikasi-modifikasi  mental yang merupakan tujuannya.
2.1.2 Pengertian Meditasi
            Meditasi adalah usaha pengalihan pikiran kepada kesadaran yang lebih tinggi dengan tujuan untuk memperluhur jiwa. Tentang meditasi , kitab svetasvantara Upanisad, menyatakan:
                     Dhyana-nirmathanabhyasat
                     Devedam pasyen nigudhavasat
                                                                                   Svetasvantara Upanisad. I.14.
            (Dengan bermeditasi yang teguh seseorang bisa melihat Tuhan Yang Maha Esa, walaupun Ia tersembunyi).
Saat melakukan meditasi dengan mata tertutup, kita mampu menyerap lebih dan lebih banyak intisari dari Tuhan yang kita cita-citakan dan menaikkan diri kita perlahan-lahan sampai saatnya tiba, dengan keagunganNya dan berkatNya kita hampir serupa dengan DIA ( Tuhan ). Cahaya di dalam hati adalah konsep yang paling abstrak yang dapat kamu terima. Tidak mempunyai bentuk, tidak mempunyai bahan-bahan, tidak mempunyai berat. Jadi itulah sebagai titik permulaan, setelah meditasi kita berlangsung khusuk dan lebih khusuk, akan mengungkapkan kepada kita dari dalam diri kita sendiri, dengan keagungan Tuhan dan dengan usaha kita, bahwa ini adalah kesatuan dari 2 hal, siapa itu Tuhan atau apa kekayaan Tuhan yang sebenarnya. Dan pasti ada saatnya, ketika suatu hari kita dapat berkata : “Saya mempunyai suatu persangkaan tentang apakah semua itu, bukan karena saya pernah melihatnya atau merabanya tetapi karena saya sudah merasakannya.
Jadi Tuhan tidak dapat menjadi obyek dari pengetahuan, tidak dapat menjadi obyek dari penglihatan, tidak dapat diungkapkan dengan penglihatan. Tetapi ketika kita meditasi dan meditasi tersebut benar dan sukses seperti yang seharusnya, kita lambat laun mengambil apapun yang dapat kita ambil dari sumber ke-Tuhan-an, dengan lambat laun menyucikan diri kita sendiri, malahan belum sampai taraf apa-apa orang itu dapat berkata, “Saya adalah Tuhan”. Kamu mungkin seperti Tuhan dalam setiap hal, dalam setiap kwalitas, dalam setiap apapun yang dapat kamu khayalkan. Namun Tuhan adalah Tuhan dan kamu tetap menjadi pengikut yang sederhana. Tetapi tidak ragu-ragu akan disucikan ke tingkat tertinggi yang memungkinkan.
Ada dua macam meditasi apabila dilihat dari kondisi yang dialaminya, yaitu:
• Meditasi bentuk (form meditation)
Dalam meditasi bentuk, seseorang memperhatikan sebuah obyek, hingga pikiran menjadi tenang. Bentuk obyek bisa berupa napas, sensasi kembung kempis perut, suara (seperti: pelafalan doa, mantra), visualisasi tertentu, bahkan gerakan tubuh tertentu, atau apa aja, yang bisa mengkondisikan pikiran masuk pada tingkat bawah sadar. Dalam meditasi ini tingkat gelombang otak akan menurun dan menjadi gelombang alfa atau theta. Pada keadaan pikiran ini terjadi relaksasi dan pelepas stres, selain tentu juga untuk mengembangkan potensi spiritual yang dilanjutkan dalam meditasi tanpa bentuk.
Beberapa tradisi spiritual menggunakan inner yoga untuk mengaktifkan cakra-cakra tubuh sebelum akhirnya berlatih meditasi tanpa bentuk. Tidak semua tradisi memahaminya dari sudut pandang sistem cakra seperti ini. Yang jelas, ciri utama dari meditasi bentuk adalah penggunaan konsep sebagai bagian dari obyeknya, karena itu disebut meditasi bentuk.
• Meditasi tanpa bentuk (formless meditation)
Dalam meditasi bentuk, jika ketenangan terasa semakin mendalam, antara kesadaran (subyek) dan obyek terasa menyatu dan bukan menjadi dua hal yang terpisah. Secara alami, ketenangan akan membawa seseorang memasuki meditasi tanpa bentuk. Sering disebut sebagai deep meditation, namun keadaan ini masihlah kondisional.
Dalam kondisi pikiran yang tenang ini, seorang praktisi menggunakannya sebagai sarana untuk menembus obyek. Menembus disini adalah mengamatinya “apa adanya”. Dalam bahasa lain adalah membiarkan persepsi langsung tanpa jembatan konsep. Hal ini adalah sebuah cara memandang yang benar-benar “apa adanya”, ketika seseorang mengalami setiap momen sepenuhnya. Dua macam meditasi ini keduanya saling terkait. Bisa dipahami sebagai tahapan praktik, walaupun sebenarnya dalam meditasi tidak ada pencapaian. Pembagian istilah meditasi bentuk dan tanpa bentuk hanyalah sarana bantuan untuk penjelasan saja. Kenyataannya dalam praktik meditasi, penamaan seperti ini bisa mengganggu dan menjebak meditator dalam upaya pencapaian.
Mula-mula seseorang mempraktikkan meditasi bentuk agar pikirannya lebih stabil dalam mengamati obyek. Ada pandangan keliru yang menyebutkan bahwa keadaan hypnosis adalah keadaan tidak sadar atau tidur. Hypnosis itu adalah penurunan tingkat gelombang otak. “Hypnosis adalah sebuah kondisi sadar yang didominasi pikiran bawah sadar. Hypnosis adalah sebuah keadaan yang ‘mengecilkan fokus perhatian”
Dalam keadaan yang tenang, seseorang akan lebih mudah melihat sifat asli dari keadaan. Kerelaan untuk menerima “apa adanya” akan membuatnya tidak banyak menampilkan bentuk-bentuk pemikiran. Dalam keadaan ini, pemahaman akan berkembang, pengetahuan yang tanpa konsep, atau ada keheningan yang tak terkatakan karena hasrat tidak lagi berkobar. Banyak istilah-istilah dalam guru-guru spiritual yang mengacu pada keadaan batin seperti ini.
Perlu untuk diketahui bahwa peralihan meditasi bentuk menjadi tanpa bentuk itu berlangsung secara alami. Pemaksaan untuk melihat “apa adanya” justru akan membuat konflik dalam pikiran. Pikiran yang tenang dan diiringi melepas harapan, maka meditasi tanpa bentuk hadir secara otomatis. Seorang meditator selalu berlatih untuk mempraktikkan meditasi bukan sebagai pencapaian.

2.2 Manfaat Yoga dan Meditasi dalam Kehidupan
Manfaat yoga adalah untuk kesehatan fisik dalam hal ini badan atau fostur tubuh, saluran pernafasan, percernaan, tungkai, pendengaran dan lain-lain. Bila melaksanakan secara teratur maka badan akan sehat, penyakit sukar hinggap di tubuh kita dan vitalitas kita meningkat, tentunya termasuk aktifitas seksual kita juga membaik dan meningkat. Namun jangan lupa jika Yoga secara teratur, maka perlu diimbangi dengan makan sehat dan minum susu
1. Fleksibilitas
Ketika beberapa orang berpikir tentang yoga, mereka membayangkan seperti fitnes, dan mereka merasa terlalu tua, dan tidak sehat untuk melakukan yoga. Salah satu bagian dari yoga disebut asanas yang bekerja secara aman untuk pembentukan otot. Proses ini menyebabkan kekakuan, ketegangan, sakit dan kelelahan. Selain itu, yoga juga meningkatkan berbagai gerakan disendi.
yoga tidak hanya untuk otot tapi untuk seluruh sel-sel tubuh
2. Kekuatan
Beberapa gaya dari yoga memberikan efek yang  paling kuat dibandingkan dengan olah raga lainya. Mempraktikkan salah satu dari gerakan yoga ini akan membantu meningkatkan otot, bisa meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh. Hal ini menjadi penting pada usia tertentu. Gaya berdiri, khususnya jika berpaku pada berapa lama pernafasan, dapat membangun kekuatan pada otot. Jika dilakukan dengan benar, hampir semua gaya tersebut membangun kekuatan inti dalam otot.
3. Postur
Dengan peningkatan kekuatan akan menghasilkan postur tubuh yang lebih baik. Banyaknya gaya berdiri dan duduk akan mengembangkan kekuatan inti. Manfaat lain dari yoga adalah meningkatkan kesadaran diri kita. Kesadaran tinggi memberikan peringatan jika bungkuk sehingga bisa langsung menyesuaikan sikap.

4. Pernafasan
Pernafasan juga termasuk dalam yoga yang akan meningkatkan kapasitas paru-paru. Hal ini bisa meningkatkan penampilan dan kinerja. Tetapi, tipikal dari yoga tidak difokuskan pada aerobik fitnes seperti berjalan atau bersepeda. Sebagian besar gaya yoga menekankan pada dalam dan panjangnya nafas. Ini juga yang merangsang respons relaksasi yang akan berlawanan dengan peningkatan respons dari stres.

5. Mengurangi stres dan lebih tenang
Beberapa gaya yoga menggunakan teknik meditasi khusus untuk membuat pikiran yang sering stres menjadi lebih tenang. Gaya yoga lainnya juga tergantung pada teknik bernafas yang mendalam untuk memfokuskan pikiran, yang membuat pikiran menjadi lebih tenang.
Beberapa manfaat yoga anti-stres, misalnya terjadi penurunan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dalam respon terhadap stres. Beberapa penelitian memfokuskan pada peningkatan hormon oxytocin yaitu hormon yang terkait dengan rasa santai dan terhubung ke orang lain.
6. Konsentrasi dan mood yang lebih baik
Hampir setiap siswa yang mengikuti kelas yoga merasa lebih bahagia dan puas. Penelitian baru-baru ini mengeksplorasi efek dari yoga pada depresi, manfaat yang didapat adalah adanya peningkatan aliran oksigen ke otak. Yoga juga disarankan sebagai terapi.
7. Jantung lebih sehat
Mungkin salah satu manfaat dari yoga yang paling dipelajari adalah efeknya pada penyakit jantung. Yoga telah lama dikenal untuk menurunkan tekanan darah dan memperlambat denyut jantung. Manfaat dari memperlambat denyut jantung sangat berarti pada orang yang hipertensi, penyakit jantung dan stroke. Yoga adalah komponen kunci untuk program penyakit jantung. Program penyakit jantung ini adalah program pertama untuk penanganan penyakit jantung dengan gaya hidup melalui diet dibandingkan dengan operasi. Yoga juga telah dikaitkan dengan penurunan tingkat kolesterol dan trigliserida serta dalam peningkatan fungsi sistem kekebalan.
8. Memberikan efek pada kondisi medis
Yoga telah menjadi populer di dunia barat, peneliti medis juga mulai belajar manfaat yoga, yang disebut dengan integrative yoga terapi. Ada yang digunakan sebagai perawatan tambahan medis untuk kondisi tertentu seperti penyakit jantung. Manfaat yoga yang lain adalah untuk kondisi medis kronis, seperti menghilangkan gejala asma. Sedangkan meditasi lebih cenderung ke pembinaan secara emosional dan kejiwaan. Yang dilatih adalah pemusatan dan pengendalian pikiran kita. Namun ada keterkaitan dengan yoga. Sebab meditasi memiliki keterkaitan dengan yoga terutama saat menarik dan buang nafas agar teratur dan halus, sehingga pikiran juga terkonsentrasi. Disamping itu meditasi juga dengan sikap tegak yang dapat dibentuk melalui yoga. Jika dapat melakukan meditasi dengan benar dan teratur, maka pikiran  akan semakin jernih dan tingkat emosional kita semakin stabil. Kesimpulannya antara yoga dan meditasi dua laihan yang dilakukan secara bersama dan saling mendukung untuk pembinaan dan pemeliharaan fisik dan kejiwaan kita. Kedua latihan ini cocok untuk kaum wanita dan laki-laki yang super sibuk. Yoga dalam keadaan terpaksa dapat dilakukan di tempat duduk di kantor sambil bekerja cukup meluangkan waktu sekitar lima menit, terlebih jika terasa kecapean bekerja, dalam hal ini yoga dan meditasi ringan. Jangan lupa jika mau belajar harus melalui tuntutan guru. Setelah mengusasi dapat dilakukan sendiri dan kapan serta dimana saja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam dunia ini seperti kita ketahui bersama terlalu banyak penyakit dan penderitaan yang sebagian besar diakibatkan oleh karena kemalasan. Malas telah membuat manusia menjadi jahat dan bodoh. Musuh yoga yang utama adalah kemalasan dan kebodohan. Melalui ilmu pengetahuan Yoga dan meditasi kita bisa membrantasnya. Jika kita mengerti tujuan hidup ini, maka marilah kita bangkitkan kemauan untuk melakukan latihan yoga dan meditasi.
Yoga  dan meditasi masing-masing bekerja sama untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit yang diderita manusia secara fisik mau pun mental. Yoga dan meditasi tidak dapat dipisahkan, karena setelah melakukan yoga kita harus melakukan meditasi, sebab meditasi disini bertujuan untuk merileksasikan otot-otot tubuh yang tegang karena melakukan yoga tersebut.Yoga bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan agama atau kepercayaan tertentu. Yoga adalah Yoga. Ajaran Yoga dibangun oleh “Maharsi Patanjali”, dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu. Ajaran yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran Veda. Yoga berakar dari kata Yuj yang berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (atman/purusa) dengan roh universal(Paramatman/Mahapurusa). Maharsi Patanjali mengartikan yoga sebagai Cittavrttinirodha yaitu penghentian gerak pikiran.

3.2 Saran
         Dengan tersusunnya karya tulis ini diharapkan kepada masyarakat dan khususnya mahasiswa untuk mempelajari dan menerapkan ajaran yoga dan meditasi dalam kehidupan sehari-hari, serta mendapatkan manfaat dari mempelajari dan memperaktekan ajaran  yoga dan meditasi terhadap kesehatan diri kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar